Analisis perspektif kebutuhan mengenai teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teoti dua factor dari Frederick Herzberg.
Ø Persamaan antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teoti dua factor dari Frederich Herzberg: adanya kesamaan faktor
v Pada teori Maslow menyebutkan adanya tingkatan kebutuhan yaitu fisik, kemanan, Sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.
v Pada teori McClelland ada 3 kebutuhan yaitu, kebutuhan akan berprestasi, kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan akan afiliasi.
v Pada teori Herzberg ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu kesempatan untuk berprestasi, pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition), kesempatan untuk bertanggung jawab, kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri.
Dari ketiga teori tersebut kita dapat menarik kesimpulan faktor-faktor yang mempengaruhi sama. Sebagai contoh pada teori Maslow tingkat kebutuhan sosial, pada teori Herzberg terdapat faktor pengakuan dalam lingkugan pekerjaan, pada teori McClelland ada kebutuhan afiliasi.
Ø Kelebihan antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teoti dua factor dari Frederich Herzberg :
v Teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow :
1. Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan mudah dipahami.
2. Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
3. Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.
4. Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
5. Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.
v Kelebihan teori motivasi prestasi dari Atkinson dan David McClelland:
1. Adanya riset yang ekstensif dalam teori ini sehingga besar kemungkinana ketepatannya dalam keberhasilan penerapan teori motivasi ini di dunia kerja.
2. Dalam teori ini diterapkan pelatih berlaku efektif dalam mengajar individu – individu untuk berpikir dari segi prestasi, menang dan sukses, kemudian membantu mereka untuk belajar cara bertindak dalam cara yang berprestasi tinggi dengan lebih menyukai situasi dimana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi. Sehingga individu dapat termotivator.
v Kelebihan teori dua faktor yang dikemukakan Frederick Herzberg :
1. Teori Herzberg telah dibaca secara luas dan hanya sedikit manajer yang tidak familiar dengan rekomendasi – rekomendasinya..
2. Banyak penerapan dari teori Herzberg yang berhasil.
3. Penelitian yang dilakukan Herzberg banyak dikembangkan dan berhasil.
4. Dalam teori Herzberg sangat benar – benar memperhatikan karyawan sehingga dapat diketahui dengan benar kondisi karyawan.
Ø Kelemahan dari antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teori dua factor dari Frederich Herzberg :
v Kelemahan teori kebutuhan dari Abraham Maslow :
1. Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow tidak memberikan pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.
2. Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.
v Kelemahan teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Atkinson dan David McClelland :
1. Motivasi hanya didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan saja.
2. Terkadang pendektan antara atasan dan bawahan tidak berjalan secara efektif.
v Kelemahan dari teori dua factor oleh Frederick Herzberg :
1. Prosedur yang digunakan Herzberg terbatasi oleh metodologinya. Bila semuanya berlangsung baik, orang cenderung menganggap itu berkat diri mereka. Sebaliknya, mereka menyalahkan lingkungan luar jika terjadi kegagalan.
2. Keandalan metodologi Herzberg dipertanyakan. Karena penilai harus melakukan penafsiran, mungkin mereka dapat mencemari penemuan dengan menafsirkanrespon tertentu dengan cara tertentu namun di sisi lain memperlakukan respon lain dengan cara yang berbeda.
3. Tidak digunakannya ukuran total kepuasan apapun. Dengan kata lain, seseorang dapat tidak menyukai bagian dari pekerjaannya, masih berpikir bagwa pekerjaan itu dapat diterimanya.
4. Teori itu tidak konsisten ddengan riset sebelumnya. Teori dua factor mengabaikan variable – variable situasi.
5. Herzberg mengasumsikan hubungan antara kepuasan dan produktivitas. Tetapi, metodologi riset yang dia gunakan hanya memandang ke kepuasan, bukan produktivitas. Untuk membuat agar riset semacam itu relevan, kita harus mengasumsikan hubungan yang kuat antara kepuasan dan produkyivitas.
Kesimpulan yang saya dapat adalah dari ketiga teori tersebut baik walaupun ada beberapa kelemahan. Bahwa tidak cukup memenuhi kebutuhan makan, minum, dan pakaian saja, tetapi orang juga mengharapkan pemuasan kebutuhan mental atau rohani, dan psikologis juga. Semakin tinggi individu naik ke dalam organisasi, makin besar motif kekuasaan sang pemegang jabatan, akibatnya akan muncul motif kekuasaan tertinggi. Kebutuhan yang tak terpuaskan akan memotivasi dan kebutuhan yang tak terpuaskan akan mengaktifkan dorongan ke kebutuhan yang baru. Kita harus mempertimbangkan kualitas upaya maupun intensitasnya, upaya yang diarahkan ke sasaran dan konsisten dengan sasaran organisasi adalha yang harus kita usahakan. Motivasi memiliki dimensi berlangsung lama, ini adalah ukuran tentang berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya