Kamis, 31 Maret 2011

Telaah Kritis Teori Motivasi


Analisis perspektif kebutuhan mengenai teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teoti dua factor dari Frederick Herzberg.
Ø  Persamaan antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teoti dua factor dari Frederich Herzberg: adanya kesamaan faktor
v  Pada teori Maslow menyebutkan adanya tingkatan kebutuhan yaitu fisik, kemanan, Sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.
v  Pada teori McClelland ada 3 kebutuhan yaitu, kebutuhan akan berprestasi, kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan akan afiliasi.
v  Pada teori Herzberg ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu kesempatan untuk berprestasi, pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition), kesempatan untuk bertanggung jawab, kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri.
Dari ketiga teori tersebut kita dapat menarik kesimpulan faktor-faktor yang mempengaruhi sama. Sebagai contoh pada teori Maslow tingkat kebutuhan sosial, pada teori Herzberg terdapat faktor pengakuan dalam lingkugan pekerjaan, pada teori McClelland ada kebutuhan afiliasi.
Ø  Kelebihan antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teoti dua factor dari Frederich Herzberg :
v  Teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow :
1.      Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan mudah dipahami.
2.      Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
3.      Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.
4.      Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
5.      Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.
v    Kelebihan teori motivasi prestasi dari Atkinson dan David McClelland:
1.      Adanya riset yang ekstensif dalam teori ini sehingga besar kemungkinana ketepatannya dalam keberhasilan penerapan teori motivasi ini di dunia kerja.
2.      Dalam teori ini diterapkan pelatih berlaku efektif dalam mengajar individu – individu untuk berpikir dari segi prestasi, menang dan sukses, kemudian membantu mereka untuk belajar cara bertindak dalam cara yang berprestasi tinggi dengan lebih menyukai situasi dimana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi. Sehingga individu dapat termotivator.
v  Kelebihan teori dua faktor yang dikemukakan Frederick Herzberg :
1.      Teori Herzberg telah dibaca secara luas dan hanya sedikit manajer yang tidak familiar dengan rekomendasi – rekomendasinya..
2.      Banyak penerapan dari teori Herzberg yang berhasil.
3.      Penelitian yang dilakukan Herzberg banyak dikembangkan dan berhasil.
4.      Dalam teori Herzberg sangat benar – benar memperhatikan karyawan sehingga dapat diketahui dengan benar kondisi karyawan.
Ø  Kelemahan dari antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teori dua factor dari Frederich Herzberg :
v  Kelemahan teori kebutuhan dari Abraham Maslow :
1.      Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow tidak memberikan pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.
2.      Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.
v  Kelemahan teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Atkinson dan David McClelland :
1.      Motivasi hanya didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan saja.
2.      Terkadang pendektan antara atasan dan bawahan tidak berjalan secara efektif.
v  Kelemahan dari teori dua factor oleh Frederick Herzberg :
1.      Prosedur yang digunakan Herzberg terbatasi oleh metodologinya. Bila semuanya berlangsung baik, orang cenderung menganggap itu berkat diri mereka. Sebaliknya, mereka menyalahkan lingkungan luar jika terjadi kegagalan.
2.      Keandalan metodologi Herzberg dipertanyakan. Karena penilai harus melakukan penafsiran, mungkin mereka dapat mencemari penemuan dengan menafsirkanrespon tertentu dengan cara tertentu namun di sisi lain memperlakukan respon lain dengan cara yang berbeda.
3.      Tidak digunakannya ukuran total kepuasan apapun. Dengan kata lain, seseorang dapat tidak menyukai bagian dari pekerjaannya, masih berpikir bagwa pekerjaan itu dapat diterimanya.
4.      Teori itu tidak konsisten ddengan riset sebelumnya. Teori dua factor mengabaikan variable – variable situasi.
5.      Herzberg mengasumsikan hubungan antara kepuasan dan produktivitas. Tetapi, metodologi riset yang dia gunakan hanya memandang ke kepuasan, bukan produktivitas. Untuk membuat agar riset semacam itu relevan, kita harus mengasumsikan hubungan yang kuat antara kepuasan dan produkyivitas.
Kesimpulan yang saya dapat adalah dari ketiga teori tersebut baik walaupun ada beberapa kelemahan. Bahwa tidak cukup memenuhi kebutuhan makan, minum, dan pakaian saja, tetapi orang juga mengharapkan pemuasan kebutuhan mental atau rohani, dan psikologis juga. Semakin tinggi individu naik ke dalam organisasi, makin besar motif kekuasaan sang pemegang jabatan, akibatnya akan muncul motif kekuasaan tertinggi. Kebutuhan yang tak terpuaskan akan memotivasi dan kebutuhan yang tak terpuaskan akan mengaktifkan dorongan ke kebutuhan yang baru. Kita harus mempertimbangkan kualitas upaya maupun intensitasnya, upaya yang diarahkan ke sasaran dan konsisten dengan sasaran organisasi adalha yang harus kita usahakan. Motivasi memiliki dimensi berlangsung lama, ini adalah ukuran tentang berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya

Orientasi Karyawan dan Cara Evaluasi Tingkat Keberhasilan Metode Perekrutan dan Seleksi


1. Mengapa perlu dilakukan orientasi pada karyawan ?
Jawab :
Ø  Perlu dilakukan orientasi karyawan karena dapat mengurangi kecemasan karyawan baru saat pertama kali bekerja, sehingga ia benar – benar mengenal lingkungan tempat dia bekerja, apa saja yang harus dia kerjakan, mengenal atasan dan reken – rekan kerja dengan baik. Saat ia telah mendapatkan orientasi ia dapat meningkatkan semangat kerja, dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, semakin betah di lingkungan kerja, kecenderungan untuk keluar dari perusahaan jadi berkurang, agar para karyawan baru tidak segan memberikan informasi tentang manfaat program orientasi dan kelemahan-kelemahanya, agar para karyawan baru semakin trampil melaksanakan tugas-tugasnya, agar semakin mampu menjaga hubungan harmonis dengan sesama rekan kerja di lingkungan pekerjaan mereka.

2. Bagaimana cara organisasi untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan  metode perekrutan dan seleksi  yang sudah dilakukan?
Jawab :
Metode perekrutan dan seleksi karyawan ada beberapa macam, yaitu : wawancara pekerjaan, tes kemempuan, bakat, dan ketrampilan, inventaris minat, dan tes kepribadian.
Setelah melalui tahap perekrutan dan seleksi, karyawan yang sudah diterima disuatu perusahaan dapat dilihat berhasil tidaknya perusahaan merektut karyawan yang berkompeten adalah dengan cara :
Ø  Melihat kinerja karyawan yang diseleksi
Jika kinerja karyawan baik maka proses seleksi dan perekrutan berjalan baik karena bisa menyaring tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Ø  Tercapainya tujuan perusahaan
Perekrutan dan seleksi dikatakan berhasil apabila tujaun dari perusahaan itu dapat tercapai
Ø  Sikap karyawan di dalam perusahaan
Karyawan dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan karyawan lain, bisa menghoramati atasan, dan karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik apabila menjadi salah satu tim kerja di perusahaan tersebut.
Ø  Komunikasi yang baik
Adanya komunikasi yang baik antara karyawan dengan atasan dan antar karyawan. Bila komunikasi berjalan baik maka segala tugas dan perintah dari atasan dapat diselesaikan dengan baik, kerjasama antar karyawan juga baik karena tidak adanya miss communication.
Ø  Disiplin kerja
Apabila metode perekrutan dan seleksi karyawan berjalan dengan baik, maka karyawan yang dipilih benar – benar terpilih baik kemampuan kerja maupun sikapnya. Kedisplinan kerja sangat berpengaruh karena bila karyawan itu disiplin dalam hal pekerjaannya, baik tepat waktu berangkat bekerja maupun tepat waktu dalam pengumpulan tugas yang diberikan atsan maka ia benar – benar karyawan yang baik. Dan metode perekrutan dan seleksi karyawan telah berjalan dengan baik